Air Terjun Curup Gangsa Way Kanan Lampung

Pernah mendengar Air Terjun Curup Gangsa Way Kanan Lampung? Siapa sih yang tidak suka bermain air, baik itu wisata buatan maupun wisata alam seperti air terjun? Bagi yang ingin berlibur atau ingin menikmati suasana alam dan suara gemericik air, anda bisa melakukan aktivitas liburan di wisata air terjun. Nah, Air Terjun Curup Gangsa merupakan salah satu destinasi wisata yang paling populer di Way Kanan Lampung.

Nama ‘Gangsa’ berasal dari legenda masyarakat yang berarti suara gemericik, dan air terjun ini menyerupai suara seruling Gangsa. Gonzalez adalah seruling bambu yang biasa digunakan pada zaman dahulu. Oleh karena itu, suara ini disebut air terjun Curup Gangsa hingga saat ini.

Inilah pesona Air Terjun Curup Gangsa Way Kanan Lampung

Letak Lokasi Air Terjun Curup Gangsa

Air Terjun Curup Gangsa terletak di desa kecil Tanjung Jaya, Desa Kota Way, Kecamatan Kasui Kabupaten Way Kanan. Air Terjun Curup Gangsa berasal dari aliran patahan Sungai Way Tangkas, yang mengalir dari Bukit Punggur ke desa Tanjung Kurung dan Lebak Peniangan. Tepat di kaki Desa Dusun Tanjung Raya. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat melihat peta di Gmaps. Masih di Way Kanan, Anda bisa mengunjungi Air Terjun Putri Malu yang tingginya sekitar 90 meter.

Rute Perjalanan menuju Air Terjun Curup Gangsa

Jika anda berjarak sekitar 5-6 jam dari Kota Bandar Lampung, silahkan bawa kendaraan anda ke Jalan Sumatra Natar – Branti – Tegineneng – Lampung Tengah – Lampung Utara Kotabumi – Pasar Bukit Kemuning Belok kanan ke Jalan Raya Nasional Way Kanan lalu kiri Ke Kasui belok kanan ke Kb.Duku, kanan ke mahoni, lalu kiri – kanan – lalu kanan hingga mencapai air terjun gangsa curup.

Jika naik bus, Anda bisa menuju Air Terjun Gangsa dari Kasui Way Kanan dari Terminal Rajabasa. Turun di Pasar Jiashui sekitar 8-9 kilometer. Dari sini Anda bisa menyewa ojek dari pasar menuju air terjun. Perkiraan ongkos untuk bus adalah 45.000, dan ojek sekitar 30.000. Jika Anda naik bus wisata dari Banda Lampung, Anda dapat mencapai lokasi air terjun, dan biayanya sekitar 120.000. Karena jauh dari pintu masuk pasar. Jika Anda datang dari Baradatu / Blambangan Umpu, hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk mencapai Air Terjun Curup Gangsa. Jalan mulus dan tidak ada tikungan. Jadi tidak perlu khawatir karena jalannya bagus dan tidak ada bebatuan. Lebih aman dan lebih nyaman.

Harga Tiket Masuk di Air Terjun Curup Gangsa

Jenis Tiket	Harga
Per Orang	Rp. 10.000
Parkir Motor	Rp. 5.000
Parkir Mobil & Bus	Rp. 10.000 & Rp. 15.000

Salah satu hal yang sering menjadi pertimbangan saat mengunjungi tempat wisata adalah harga tiket masuk. Tiket masuk ke Curup Gangsa sangat terjangkau. Biaya masuk: Rp 10.000 per orang, sedangkan parkir motor hanya Rp 10.000. 5.000. Kemudian jika menggunakan mobil Rp. 10.000, sementara untuk parkir bus dikenakan sebesar Rp. 15.000.

Jam Buka Air Terjun Curup Gangsa

Tempat ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 18.00 WIB.

Fasilitas yang ada di Air Terjun Curup Gangsa

Air terjun Curup Gangsa Way Kanan ini memiliki potensi yang besar untuk menarik wisatawan karena menawarkan pemandangan yang sangat indah saat mencapai tempat ini, derasnya air yang jatuh membuat air terjun ini terlihat mempesona. Untuk sampai ke air terjun, Anda harus menuruni sekitar 80 anak tangga. Air terjun ini memiliki panjang sekitar 70 meter dan lebar 20 meter. Tangga menuju air terjun ini bukanlah batu dari pemerintah atau masyarakat setempat, hasil dari pembangkit listrik tenaga air yang dibangun di sekitarnya oleh Belanda. Namun, itu diserahkan kepada masyarakat setempat karena gagal total. Tangga digunakan untuk jalan menuju air terjun Curup Gangsa. Bagi yang ingin berfoto di sini, ada spot yang bisa dijadikan spot foto. Itu adalah :

• Gambar love warna merah
• Jembatan pengantin
• Spot tempat duduk kayu ( gazebo)
• Bebatuan air terjun curup gangsa
• Tangga pohon

Namun jika lelah dan penat, Anda bisa beristirahat di salah satu warung di dekat Air Terjun Gonzalo. Tersedia pilihan makanan dan minuman. Berhati-hatilah untuk tidak membuang sampah sembarangan karena tempat ini masih alami. Jika memungkinkan, sampah atau barang lainnya tidak akan meninggalkan bekas di sana.